Deskripsi Buku
Buku yang tersaji di hadapan pembaca yang budiman ini, merupakan manifestasi tanggung jawab intelektual dan moral terhadap diskursus rasionalitas Islam dan rasionalitas dakwah Islam. Hal ini diperkuat dengan sensitifitas wacana akal dalam tradisi pemikiran Islam juga dipicu dengan adanya anggapan bahwa rasionalitas Islam itu diadopsi dan bersumber dari rasionalitas Yunani, yang dalam pandangan sebagian besar pemikir muslim “tradisi” dianggap sebagai pemikiran yang bersifat “paganis” (keberhalaan), yang jauh dan berbeda dengan nilai-nilai Islam yang sangat mengagungkan teologi samawi. Sehingga sempat menimbulkan gelombang penolakan wacana akal dalam memahami kalam Ilahi. Paling tidak ini bisa kita lacak dari kritikan keras Imam al-Ghazali dalam bukunya yang sangat terkenal “Tahafut al-Falasifah” (kesalahpahaman para filsuf).
Sekalipun sedemikian keras penolakan wacana akal oleh sebagaian pemikir muslim mengenai keabsahan akal sebagai instrument untuk memahami kalam Ilahi maupun realitas keagamaan lainnya, tetapi tidak dapat menyangkal dan menghapus bahwa faktanya al-Qur’an banyakmenyingung term-term penggunakan akal, perintah berpikir, menjadi hamba yang ulul al-bab, diperintahkan untuk bertanya kepada ahlul dzikri, dsb., yang pada umumnya menggunakan kata kerja bukan kata benda, seperti afala ta’qilun, afala tatafakkarun, dan sebagainya. Sehingga ada asumsi kuat bahwa diskursus akal itu adalah wacana yang dengan sengaja ditunjukkan dan diperintahkan oleh Allah dalam kalam-Nya. Sehingga tidaklah berlebihan jika ada beranggapan bahwa rasionalitas Islam itu mestinya genuine dari ajaran Islam itu sendiri.
Buku ini sebagai salah satu bentuk ikhtiar menyemai dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin dalam bentuk menawarkan gagasan Diskursus Rasionalitas Islam dan Metode Dakwah Islam yang sesuai dengan konteks problamatika keumatan dan keindonesiaan.