Dalam lanskap sosial keagamaan yang kian beragam, masjid sering kali menjadi titik temu berbagai ideologi keagamaan umat Islam. Namun, penerapan kepemimpinan masjid yang hanya berpijak pada satu ideologi tertentu kerap menimbulkan konflik, eksklusivitas, dan ketimpangan dalam pengelolaan masjid, terutama pada masjid-masjid yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat yang beragam atau pada fasilitas umum milik instansi. Buku ini menawarkan alternatif segar: Kepemimpinan Masjid Berbasis Kesetaraan Ideologi (KMBKI). Berdasarkan studi lapangan di Masjid Al-Huda dan Masjid Al-Madani, buku ini mengungkap bagaimana pola kepemimpinan yang inklusif dan mengakui keragaman ideologi keagamaan mampu menciptakan harmoni, kemakmuran, dan keterlibatan kolektif dalam kehidupan masjid. KMBKI tidak hanya menjadi konsep, melainkan juga telah teruji secara praksis dalam dua model berbeda—masjid gotong royong dan masjid fasilitas umum. Dengan pendekatan teoritis dari Lussier-Achua dan James Coleman, serta metode penelitian kualitatif yang mendalam, buku ini membedah model kepemimpinan kolektif-kolegial dan delegatif, serta proses transformasi dan institusionalisasi yang memungkinkan pola kepemimpinan ini tumbuh dan berkelanjutan. Di balik semua itu, nilai-nilai teologi inklusif dan ukhuwah Islamiyah menjadi fondasi spiritual yang menggerakkan perubahan. Sangat relevan bagi pengurus masjid, akademisi, dan siapa saja yang peduli pada masa depan masjid sebagai ruang publik umat yang inklusif, harmonis, dan berkeadilan.

Akan segera hadir (proses pengurusan ISBN) : Kepemimpinan Masjid Berbasis Kesetaraan Ideologi
Deskripsi Buku
Hubungi Kami
Sampul Buku
